Pilihlah logika air, begitu ujar Gede Prama, karena air memiliki beberapa ciri, yaitu:
1. Air mengalir dengan penuh kelenturan. Kelenturan bukanlah kelemahan, kelenturan justru
sumber kekuatan. Air yang mengalir disungai dalam keadaan normal tidak memaksa
penghalang seperti batu atau batang pohon. Air tetap saja melewatinya tanpa memaksa. Ini
berarti justru dengan kelenturan, air bisa melewati tantangan di hadapannya. Kelenturan air
tidak mengelak, tidak mengalahkan orang lain namun sampai ke tujuan.
2. Air adalah sifat air laut dan air sumur. Seperti kita ketahui air laut lebih banyak daripada
air sungai, karena posisi laut memang di bawah, ia harus bersikap rendah hati dan melayani
bukannya sombong dan tinggi hati.
3. Air kolam tenang yang menjadi cermin. Kita hendaknya bisa bercermin terhadap diri
sendiri juga pada teman kita. Air danau yang tenang juga mengajari kita untuk berada
dalam ketenangan ketika menghadapai persoalan.
4. Air mengalir menuju tempat yang paling dasar artinya tindakan maupun cara berpikir
seseorang hendaknya kembali ke tujuan dasar, yaitu peduli kepada sesama manusia dan
kemanusiaan.
5. Dan sifat air yang terakhir adalah bergerak naik secara merata, karena jika air dituangkan
ke tempat apa pun naiknya akan bersamaan.
Memaafkan adalah salah satu buah dari logika air. Tuhan YME memerintahkan kita untuk
memaafkan, bahkan lebih dari itu kita harus berbuat baik pada mereka yang berbuat tidak
baik kepada kita.
Rasulullah bersabda, "jangan kamu marah, jangan kamu marah, jangan kamu marah,
sesungguhnya marah itu bagaikan bara api!"
William Shakespeare menyatakan, "jangan sering menyalakan api kebencian terhadap
musuhmu karena nanti akan membakar dirimu sendiri"
dan Konfusius mengajarkan, "sesungguhnya orang yang pemarah sama halnya dengan
memenuhi dirinya dengan racun"
Tergadap sahabat, tak ada isitilah membalas kemarahan dengan kemarahan. Seorang
sahabat adalah seseoran saudara kembar yang lahir dari rahim bunda yang lain, maka
kemarahan yang diberikannya akan dibalas dengan keramahan :)
Kamis, 25 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar